- 1 -
[ لمتابعة رابط المشاركة الأصليّة للبيان ]
ikuti pautan postingan keterangan asal
Al Imam Nasser Mohemmed Al Yamani
25 - 11 - 1437 هـ
28 - 08 - 2016 مـ
01:16 مساءً
ــــــــــــــــــــ
Bayan keterangan mengenai ta'zir dan tasyhir, juga mengenai hukuman bagi pencuri yang melakukannya secara diam-diam, dan hukuman bagi perampok yang menjarah terang-terangan dan membegal (menyamun) para musafir di jalanan..
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, sholawat dan salam ke atas seluruh nabi dan rasul yang dimuliakan, juga ke atas ahli keluarga mereka yang disucikan, dan ke atas semua orang-orang yang beriman di setiap zaman dan tempat hingga Hari Pembalasan, selanjutnya..
Allah Ta'ala berfirman:
Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan yang bertindih-tindih".(44) Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, (45) (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. (46) Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (47) Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, (48) dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (49)
Maha Benar Allah
[Ath Thuur]
Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, sesungguhnya azab Allah pasti datang pada umat ini, Allah akan mengirimkan azab-Nya dari langit ke bumi kepada orang-orang zalim, kelak akan tampak bagi kalian akan perkara yang tidak pernah kalian duga dari Allah
Sesungguhnya aku telah berulangkali menyeru kalian secara beramai-ramai dengan berterus-terang, dan menyeru kalian lagi secara berseorangan dengan perlahan-lahan, aku telah memperingatkan kalian bahawasanya Allah benar-benar murka kerana Kitab-Nya, yang kalian abaikan dan kalian menolak untuk kembali berhukum dengannya pada perkara yang kalian perselisihkan
Barangkali seorang muslim kalangan awam mahu mengatakan: "Bagaimana kami dapat tahu engkau adalah Al Mahdi Al Muntadhar! Betapa banyaknya orang yang mengaku Imam Mahdi; lebih dari tigapuluh pendusta telah mengaku, kesemuanya mengatakan dirinya Imam Mahdi yang dinanti, kerana itu kami rasa engkau juga sama seperti mereka wahai Nasser Mohammed Al Yamani, kerana itu juga engkau perlu memaafkan kami yang golongan awam ini, sebab kami ini hanya menunggu, jika ulama telah mengesahkan bahawa engkau adalah Al Imam Al Mahdi tentu kami juga akan membenarkanmu dan mengikutimu, dan jika mereka mendustakanmu kami juga ikut mendustakan"
Untuk itu Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani membalas: Seburuk-buruk akal fikiran adalah akal fikiran kalian, dan seburuk-buruk ulama adalah ulama kalian, yang tidak dapat membezakan antara unta dan keldai, yang tidak dapat membezakan antara ta'zir dan tasyhir, demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, sesungguhnya perbezaan antara Al Mahdi Al Muntadhar yang hak dan antara orang yang mengaku Imam Mahdi secara batil dan dusta, perbezaannya adalah bagaikan seekor unta yang berada di antara tigapuluh ekor keldai! Adakah kalian tidak dapat membezakan yang mana satu unta di antara sekumpulan keledai
?
Seperti itulah halnya ulama kalian, yang kalian tunggu pengesahan mereka untuk kalian ikut, begitu juga tidak ada perbezaan bagi ulama kalian antara ta'zir dan tasyhir, meskipun ada perbezaan yang besar antara keduanya, jika kalian bertanya pada semua ulama kalian dan membaca buku-buku mereka, kalian akan dapati ta'zir adalah suatu bentuk penalti hukuman dari peraturan-peraturan (hudud) Allah, yang dilaksanakan terhadap pelaku kesalahan yang berbuat kerosakan di bumi
Maka dari itu Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani menegakkan hujjah terhadap kalian dari muhkam Kitabullah bagi pengertian ta'zir, kalian akan dapati Allah menyatakan bahawa ta'zir adalah menolong, membantu, meneguhkan dan menguatkan para nabi dan para pemimpin yang berhukum dengan Kitabullah, lalu bagaimana kalian menjadikan 'ta'zir' sebagai penalti hukuman ke atas orang-orang yang berbuat kerosakan di bumi? Adakah menurut kalian para nabi itu membuat kerosakan di bumi? Bukankah Allah memerintahkan kalian untuk menta'zir mereka –menolong, membantu, meneguhkan dan menguatkan- mereka
?
Kalian akan temukan pernyataan Allah pada muhkam Kitab-Nya dalam Al Quran, pada ayat-ayat muhkamat yang jelas bagi ulama umat dan golongan awam umat Islam, tiada yang mengingkari ayat-ayat muhkamat kecuali orang-orang yang kasik, adakah kalian dapat menolak wahai sekalian ulama umat Islam serta kalangan awam kaum muslimin, bahawa ta'zir dalam Al Quran adalah menolong, membantu, meneguhkan dan menguatkan, bukannya menegakkan hukuman ta'zir? Bahkan kalian akan menemukannya bertentangan sama sekali
!
Allah menyatakan pada kalian bahawa ta'zir adalah menolong, membantu, meneguhkan dan menguatkan, yakni pertolongan dan bantuan untuk para nabi Allah
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, (8) supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (9)
Maha Benar Allah
[Al Fath]
Demikian juga Allah telah perintahkan setiap umat untuk bantu rasul-Nya yang diutus kepada mereka
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.(12) (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya
Maha Benar Allah
[Al Maaidah]
Lihatlah oleh kalian akan Yusuf Qardawi yang menamakan hukuman rejam sebagai hukuman ta'zir, dia mengatakan: Hukuman rejam telah dilaksanakan oleh Nabi pada permulaan kerana ianya dulu ada dalam syariah Yahudi". Ya Subhaanallaah, aduhai Maha Suci Allah
!
Bahkan hukuman Yahudi itu palsu, sebuah kebohongan dalam agama Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam-, Allah tidak menurunkan aturan hukuman rejam dengan batu sampai mati; akan tetapi yang demikian itu adalah hukuman dalam aturan thagut, yang dibawakan oleh syaitan untuk dijalankan terhadap orang-orang yang menolak untuk menyembah thagut dan berhala, terhadap orang-orang yang kembali menuju peribadatan kepada Allah, lalu thagut memutuskan hukuman ke atas mereka, dengan merejam mereka menggunakan batu sampai mati
Sebab itu Allah Ta'ala berfirman menceritakan kisah Ashaabul Kahfi; firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya". (20)
Maha Benar Allah
[Al Kahfi]
Pertanyaan yang muncul: Adakah kalian berhukum dengan aturan hukum thagut syaitan yang direjam? Kerana demikian itu adalah aturan hukum yang dibawa oleh syaitan thagut, dia mengarahkan penolong-penolongnya untuk melaksanakan hukuman rejam terhadap orang yang keluar dari agama penyembahan berhala, yang menuju peribadatan kepada Ar Rahman, maka demi Allah, sesungguhnya kalian berhukum dengan aturan hukum syaitan, kalian meninggalkan aturan hukum Ar Rahman dalam muhkam Al Quran
Mengenai hukuman rejam bagi penzina yang telah menikah, ya benar, ianya adalah hukuman Yahudi berupa kebohongan terhadap Allah dan para rasul-Nya, sebagaimana yang telah kami jelaskan kepada kalian secara terperinci sejak beberapa tahun lalu, ianya bukan syariah Yahudi, namun ianya adalah hukum Yahudi berupa kebohongan yang direkayasa oleh syaitan-syaitan manusia, kaum munafik dari kalangan Yahudi yang berbuat dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya, Allah tidak menurunkan bukti untuk itu, tidak ada dalam Taurat, tidak juga di Injil dan tidak ada dalam Al Quran
Perkara kedua, bagaimana pula Nabi dikatakan berhukum dengannya pada permulaan? Bukankah Allah telah melarang Rasul-Nya dan memperingatkan baginda dari mengikuti hawa nafsu kemauan mereka? Bahkan Allah telah memerintahkan Nabi -shollalaahu 'alayhi wasallam- untuk menghukumi di antara mereka pada semua perkara yang mereka perselisihkan dalam Taurat dan Injil, maka baginda mendatangkan aturan hukum pada wahyu yang Allah turunkan dalam muhkam Al Quran, lalu Allah mendatangkan kepada mereka hukum keputusan-Nya yang hak dari muhkam Al Quran
Ini kerana Allah telah menjadikan Al Quran sebagai kitab utama yang menguasai, mengawal dan menolak keputusan hukum Taurat, Injil dan hadits-hadits Sunnah Nabawiyah, segala perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka perkara itu adalah rekayasa kebohongan yang datang dari selain Allah
Adapun ta'zir, maka aku tidak temukan dalam Kitabullah bahawa ianya merupakan aturan hukuman sebagai balasan (hudud jazaaiyah); bahkan bertentangan sama sekali, ianya adalah seruan dari Allah agar kalian berikan pinjaman yang baik kepada-Nya, untuk membantu para rasul-Nya dan para pemimpin yang berhukum dengan Kitabullah
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.(12) (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya
Maha Benar Allah
[Al Maaidah]
Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, (8) supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (9)
Maha Benar Allah
[Al Fath]
Bagaimana pula engkau dapat buatkan ta'zir menjadi 'hukuman penalti' wahai Qardawi? Bahkan hukuman penalti adalah tasyhir (pewartaan kesalahan secara terbuka) bagi pembunuh, setelah perlaksanaan hukuman terhadapnya dengan disalib (dipancung kepalanya), kemudian jasadnya dikuburkan, manakala kepalanya yang dipenggal diasinkan kemudian digantung di jalanan awam, agar jadi ibrah -pelajaran dan peringatan- bagi mereka yang memperhatikan dan mengambil pelajaran
Sebagai hukuman penalti bagi orang-orang yang membunuh manusia secara zalim dan kejam, yang demikian itu dinamakan tasyhir bukan ta'zir, kerana ta'zir adalah membantu, menolong dan meneguhkan, manakala tasyhir adalah kalian mewartakan secara terbuka akan peraturan dan ketentuan Allah, bagi orang-orang yang kalian laksanakan aturan hukum Allah terhadap mereka, sekiranya mereka tidak dimaafkan oleh pihak yang menuntut balas, yang sudi memaafkan kerana mengharap redha Allah
Begitu juga hukuman bagi para pencuri, tangan-tangan mereka dilukai dengan pukulan dari bawah pergelangan tangan; yakni sebelah telapak tangannya dipukul dengan cambuk cemeti hingga menitiskan darah, Allah tidak maksudkan kalian memotong tangannya sampai kudung; namun melukai telapak tangan kiri mereka sahaja, demikian itu dengan mencabuk telapak tangan hingga darahnya menitik, sebagaimana yang kelak akan kami jelaskan setelah pengukuhan kuasa (tamkin)
Mengenai orang-orang yang merampok, menyamun dan membegal harta manusia di jalanan pula, tentu sahaja perampasan terang-terangan yang dilakukan itu adalah lebih dahsyat dari mencuri secara sembunyi-sembunyi, kerana ianya diikuti dengan kekerasan dan pemaksaan terhadap mangsa yang lemah, maka hukuman yang ditetapkan Allah dalam Al Quran adalah tangan dan kaki mereka dilukai secara silang, yakni dicederakan dengan cambuk cemeti untuk menyakiti dan melukakannya sampai tangan kirinya menitiskan darah, dan bahagian bawah kakinya juga
Allah tidak maksudkan kalian memotong habis hingga kudung tangan dan kakinya; Jika begitu, bagaimana nantinya jika dia mengulangi lagi perbuatannya, apa lagi yang akan kalian potong, tangannya yang satu lagikah atau kakinya yang sebelah lagi!! Kalau begitu bagaimana dia dapat hilangkan najis kotoran yang membahayakannya? Bagaimana dia dapat berwudhu
?
Lalu bagaimana dia dapat bekerja untuk anak-anaknya setelah dia bertaubat dan mengendalikan dirinya dari kejahatan, kalian sama sekali tidak mampu mengatakan, bahawa yang Allah maksudkan dalam kisah wanita-wanita yang melukai tangan mereka, adalah dengan memotongnya habis, kerana mereka tidak memotong tangan mereka ketika melihat Yusuf: Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya Maha Benar Allah [Yusuf:31], maka jelas bagi kalian bahawa yang Allah maksudkan sebenarnya adalah melukai tangan mereka dengan pisau; yakni membuatnya terluka, bukan memotong habis tangan
Bagaimanapun, kelak kami akan tinggalkan tambahan keterangan mengenai hukuman bagi pencuri dan pembegal jalanan, kerana ianya bermacam-macam mengikut kadar jenayah yang dilakukan, antara mereka ada yang mahu melakukan jenayah, namun mereka telah ditangkap sedang mereka itu pembegal (penyamun) jalanan, hanya sahaja mereka ini belum sempat lagi melakukan jenayah, maka hukuman terhadap mereka adalah dibuang negeri
Allah tidak maksudkan kalian membuang mereka pada kaum lain, nanti mereka akan membuat kerosakan di tempat kaum itu pula; namun yang Allah maksudkan dibuang negeri adalah, menjauhkan mereka dari jalanan umum dengan menyumbatkan mereka ke dalam penjara dibalik empat tembok, mengikut balasan hukuman yang harus mereka jalani dalam tempoh tertentu, demikian itu sebagai pencegahan bagi mereka agar tidak kembali melakukan jenayah
Jika mereka kembali lagi melakukannya, maka penalti hukuman digandakan, kecuali penalti hukuman zina yang terjadi suka sama suka antara penzina lelaki dan penzina perempuan, sama sahaja seratus kali sebatan pada setiap kali berulangnya, tetapi pembegal (penyamun) jalanan yang memperkosa, maka dua ratus sebatan, tangan dan kakinya dilukakan dengan sebatan secara silang, seratus sebatan untuk telapak tangan kirinya dan seratus sebatan lagi untuk melukakan telapak kaki kanannya
Ini kerana had diangkat bagi wanita yang dirogol dan ditambahkan pada lelaki yang merogolnya, tidak termasuk yang merogol anak kecil lalu mangsa mati, maka di sini penalti hukumannya adalah disalib dengan memenggal kepalanya terpisah dari badan, lalu kepalanya digantungkan di jalanan umum untuk tasyhir, sebagai pelajaran dan peringatan untuk orang lain
Masih ada banyak penjelasan dan perincian pada kami mengenai ketentuan dan aturan (hudud) Allah terhadap orang-orang yang membuat kerosakan di muka bumi, hudud untuk menghalang dari terjadinya kezaliman dan penganiayaan sesama manusia
Tidaklah sama hukuman yang diterima oleh pencuri-pencuri, tidaklah pencuri kereta sama seperti orang yang mencuri telur, begitupun demikian, Allah telah memberikan kepada mangsa kecurian hak kekuasaan, untuk memaafkan sekiranya dia mahu memaafkan pencuri, semata-mata kerana mengharapkan keredhaan Allah
Sekiranya pemilik telur tidak mahu memaafkan pencuri telurnya, sedangkan jelas bawa pencuri itu orang miskin yang lapar, sekalipun pemilik telur tidak memaafkannya, maka tidak boleh penalti hukuman pencuri dijalankan terhadap orang miskin itu, namun harga telur dibayarkan dari Baitul Mal umat Islam, kerana ada hak bagi orang-orang miskin dalam Baitul Mal kaum muslimin
Demikian juga pencurian terhadap makanan yang telah siap sedia untuk dimakan, yang dilakukan oleh orang-orang miskin untuk menghilangkan rasa lapar mereka, justeru hendaklah kasus pencurian itu disiasat, sekiranya jelas para pelakunya adalah orang miskin yang tidak punya apa-apa untuk dimakan, maka tidak boleh menjalankan hukuman Allah terhadapnya; namun harga makanan dibayarkan dari Baitul Mal umat Islam, seandainya ada keadilan dalam menyalurkan harta Baitul Mal bagi yang berhak serta adanya toleransi, nescaya orang miskin tidak mencuri telur atau makanan untuk menghilangkan laparnya
Apapun, sesungguhnya Allah telah berikan hak kekuasaan pada mangsa kecurian, sebagaimana yang Allah berikan pada pihak yang menuntut balas kematian ahli keluarganya secara aniya, sama ada hukum qishas, membayar wang tebusan, atau memaafkan, semata-mata kerana mengharapkan redha Allah, betapa kalian ini telah menyeleweng dan mencemar nama baik agama Islam, dengan berbagai penyimpangan terhadap agama yang menjadi rahmat untuk seluruh dunia
!
Manakala para perampok dan pembegal di jalanan, Allah tidak perbolehkan kalian membunuh mereka, kecuali dalam kondisi mereka telah membunuh seseorang di jalanan, maka hendaklah mereka itu ditangkap, lalu dijalankan hukum qishas dengan pedang, dengan hukuman pancung yang dijatuhkan oleh hakim, melainkan pihak yang menuntut balas memaafkan mereka
Sekiranya orang-orang yang berbuat kerosakan di muka bumi, berjuang menentang keamanan negara dan mengganggu keamanan rakyat, maka di sini hendaklah mereka itu diperangi dan dibunuh, meskipun mereka bukan pembunuh, selagimana mereka mereka memerangi kalian maka perangilah mereka, namun sekiranya mereka menyerah diri, maka setiap seorang dari mereka akan mendapatkan penalti hukuman sebagai balasan, mengikuti kadar kesalahan yang telah mereka lakukan tanpa sebarang penganiayaan terhadap mereka
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Khalifah Allah di bumi, yang berkata-kata dengan perkataan yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, yang memberikan hukum keputusan yang adil dengan Al Quran;
Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
_______________
اقتباس المشاركة 235535 من موضوع بيان التعزير والتشهير، وبيان حدّ السارقين بالخفية، وبيان حدّ النّهابين المتقطعين للمسافرين ..
- 1 -
[ لمتابعة رابط المشاركة الأصليّة للبيان ]
https://mahdialumma.net/showthread.php?p=235525
الإمام ناصر محمد اليماني
25 - 11 - 1437 هـ
28 - 08 - 2016 مـ
01:16 مساءً
ــــــــــــــــــــ
بيان التعزير والتشهير، وبيان حدّ السارقين بالخفية، وبيان حدّ النّهابين المتقطعين للمسافرين ..
بِسْم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على كافة أنبياء الله ورسله المكرمين، وآلهم المطهرين وجميع المؤمنين في كلّ زمانٍ ومكانٍ إلى يوم الدين، أمّا بعد..
قال الله تعالى: {وَإِن يَرَوْا كِسْفًا مِّنَ السَّمَاءِ سَاقِطًا يَقُولُوا سَحَابٌ مَّرْكُومٌ ﴿٤٤﴾ فَذَرْهُمْ حَتَّىٰ يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ ﴿٤٥﴾ يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ ﴿٤٦﴾ وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٤٧﴾ وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ ﴿٤٨﴾ وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ ﴿٤٩﴾} صدق الله العظيم [الطور].
والله الذي لا إله غيره إنّ عذاب الله لآتٍ في هذه الأمّة فيرسله الله على الظالمين من السماء والأرض، ولسوف يبدو لكم من الله ما لم تكونوا تحتسبون، ولقد أعلنتُ لكم وأسررتُ لكم إسراراً، وحذّرتكم أنّ الله غضِب لكتابه الذي أبيتُم أن تحتكموا إليه فيما كُنتُم فيه تختلفون.
وربّما يودّ أحد عامة المسلمين أن يقول: "وما يدرينا أنّك أنت المهديّ المنتظَر! فلَكَم ادّعى شخصيّة المهديّ المنتظَر كثيرٌ من الشخصيّات؛ أكثر من ثلاثين كذاباً وكلّاً منهم يقول إنّه المهديّ المنتظَر، ولذلك نظنّ أنّك لستَ إلا على شاكلتهم يا ناصر محمد اليماني، ولذلك يجب عليك أن تعذر عامة المسلمين كوننا منتظرين إذا صدّق العلماء أنّك المهديّ المنتظَر صدّقناك واتّبعناك، وإن كذّبوا كذّبناك". فمن ثمّ يردّ المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني: بئس العقول عقولكم وبئس العلماء علماؤكم الذين لا يفرّقون بين البعير والحمير ولا يفرّقون بين التعزير والتشهير، فوالله الذي لا إله غيره إنّ الفرق بين المهديّ المنتظَر الحقّ وبين مدّعي شخصيّة المهديّ المنتظَر باطلاً وافتراءً هو كالفرق بين جملٍ بعيرٍ بين ثلاثين من الحمير! فهل لا تستطيعون أن تميّزوا البعير من بين مجموعة الحمير؟ فكذلك علماؤكم الذين تنتظرون تصديقهم حتى تتبعوا، فكذلك لا فرق لديهم بين التعزير والتشهير برغم أنّ الفرق عظيمٌ بين التعزير والتشهير، فَلَو تسألون كافة علمائكم وتقرأون كتيّباتهم لوجدتم أنّ التعزير حدٌّ من حدود الله يقام على المفسدين في الأرض. فمن ثمّ يقيم عليكم المهديّ المنتظَر ناصر محمد اليماني الحجّة من محكم كتاب الله لتعريف التعزير، فتجدون الله يفتيكم أنّ التعزير هو شدّ أزر الأنبياء وأئمة الكتاب، فكيف تجعلون ذلك حدّاً على المفسدين في الأرض؟ فهل أنبياء الله في نظركم مفسدون في الأرض؟ ألم يأمركم الله بتعزيرهم؟ وتجدون فتوى الله في محكم كتابه في القرآن العظيم في آياتٍ بيّناتٍ لعلماء الأمّة وعامة المسلمين في آياتٍ بيناتٍ لا يكفر بها إلا الفاسقون، فهل تستطيعون يا كافة علماء المسلمين وعامتهم أن تنكروا بأنّ التعزير في محكم الكتاب هو شدّ الأزر وليس إقامة حدّ التعزير؟ بل تجدوه العكس تماماً! ويفتيكم الله أنّ التعزير هو شدّ الأزر نصرةً لأنبيائه. تصديقاً لقول الله تعالى: {إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ﴿٨﴾ لِّتُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٩﴾} صدق الله العظيم [الفتح].
وكذلك اللهُ أمَرَ كلّ أمّةٍ أن تعزّر رسولهم الحقّ من ربهم. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّـهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا ۖ وَقَالَ اللَّـهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ ﴿١٢﴾ فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ} صدق الله العظيم [المائدة:12-13].
فانظروا ليوسف القرضاوي الذي يسمّي حدّ الرّجم حدّاً تعزيريّاً ويقول: "إنّه قد حكم به النبيّ بادئ الأمر كونه كان في الشريعة اليهوديّة". وَيَا سبحان الله! بل حدٌّ يهوديٌّ موضوعٌ مفترى في دين محمدٍ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم، ولم ينزّل اللهُ حدَّ الرجم بالحجارة حتى الموت؛ بل ذلك حدٌّ في حكم الطاغوت جاء به الشيطان الرجيم ليتمّ تطبيقه على الذين يرتدّون عن عبادة الطاغوت والأصنام إلى عبادة الله الحقّ، ثم حكم الطاغوت عليهم بالرجم بالحجارة حتى الموت. ولذلك قال الله تعالى في قصة أصحاب الكهف؛ قال الله تعالى: {إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا ﴿٢٠﴾} صدق الله العظيم [الكهف].
فالسؤال الذي يطرح نفسه: فهل تحكمون بحكم الطاغوت الشيطان الرجيم؟ فذلك حكمٌ جاء به الشيطان الطاغوت وأمر أولياءه أن يطبّقوا حدّ الرجم على من ارتدّ من عبادة الأوثان إلى عبادة الرحمن، فوالله إنكم لتحكمون بحكم الشيطان وتذرون حكم الرحمن في محكم القرآن.
وبالنسبة لحدّ الرجم للزاني المتزوج، نعم هو حدٌّ يهوديٌّ مفترى على الله ورسله كما فصلناه لكم تفصيلاً منذ عددٍ من السنين، ولم يكن شريعةً يهوديّةً بل حدّاً يهوديّاً مفترًى من شياطين البشر المنافقين من اليهود على الله ورسوله، ولم يُنزَّل به سلطاناً لا في التوراة ولا في الإنجيل ولا في القرآن العظيم. وثانياً، كيف يحكم به النبيّ بادئ الأمر؟ ألم ينهَ الله رسوله ويحذّره أن يتّبع أهوائهم؟ بل أمره الله أن يحكم بينهم فيما اختلفوا فيه في التوراة والإنجيل فيأتي بالحكم مما أنزل الله في محكم القرآن العظيم ثم يأتيهم الله بحكمه الحقّ من محكم القرآن، كون الله جعل القرآن هو المُهيمن على التوراة والإنجيل وأحاديث السّنة النبويّة، فما جاء مخالفاً لمحكم القرآن العظيم فهو مُفترى من عند غير الله.
وأما التعزير فلا أجده في كتاب الله أنّه حدودٌ جزائيّة؛ بل العكس تماماً هو دعوةٌ من الله أنْ تقرضوه لشدّ أزر رُسله وأئمة الكتاب. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّـهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا ۖ وَقَالَ اللَّـهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّـهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ ﴿١٢﴾ فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ} صدق الله العظيم.
وقال الله تعالى: {إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ﴿٨﴾ لِّتُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٩﴾} صدق الله العظيم [الفتح].
فكيف تجعل التعزير حدّاً جزائيّاً يا قرضاوي؟ بل الحدّ الجزائيّ هو التشهير بالقاتل من بعد تنفيذه عليه بالصلب، فمن ثمّ يُدفن جثمانه في القبر وأما رأسه فيُمَلَّحُ ويُعلّق بالشارع العام ليكون عبرةً لمن يعتبر للذين يقتلون الناس ظلماً وعدواناً، ويُسمّى ذلك تشهيراً وليس تعزيراً، كون التعزير هو شدّ الأزر وأمّا التشهير فهو أن تشهّروا حدود الله للذين أقمتم عليهم حدَّ الله إذا لم يعفُ وليّ الدّم لوجه الله.
وكذلك حدّ السرقة فتُقطّع أيديهم بالضرب من المعصم؛ أي الكف ليدٍ واحدةٍ حتى تقطر بالدم من السوط، ولا يقصد الله أن تقطعوا أيديهم بقصّها؛ بل الجروح في كفّ السارق الأيسر فقط، وذلك بالجلد حتى تقطر يده دماً كما سوف نوضحه من بعد التمكين.
وبالنسبة للذين ينهبون الناسَ أموالهم في السبيل، فذلك نهبٌ أعظم من السَّرقة الخفيّة كونه يرافقه قهرٌ عظيمٌ للمنهوب الضعيف، فحكم الله في الكتاب أن تُقطّع أيديهم وأرجلهم من خلافٍ، أي تقطّع بالجَلد من الجروح حتى تقطرَ يده اليسرى وحَفَا قدمه من الأسفل، فلا يقصد الله أن تقصّوا أيديهم وأرجلهم؛ إذاً فكيف إذا سرق مرةً أخرى فماذا تقطعون اليد الأخرى، أم الرجل الأخرى!! إذاً فكيف يزيل نجاسة الأذى؟ وكيف يتوضأ؟ وكيف يشتغل لأولاده من بعد التوبة والردْع، ولا ولن تستطيعوا أن تقولوا أنّ الله يقصد في قصة النسوة اللاتي قطّعن أيديهن أنّه قَصُّ أيديهن، كون النسوة لم يقصصن أيديهنّ حين رأين يوسف؛ {فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ} صدق الله العظيم [يوسف:31]، ويتبيّن لكم إنّما يقصد الله أنّهنّ جرحْن أيديهن بالسكاكين؛ أي جروحٍ ولا يقصد قَصّ اليد.
وعلى كلّ حالٍ لسوف نترك المزيد من التفصيل في حدّ السرقة وقطع السبيل كونه أنواع على قدر الجريمة، فمنهم الذين همّوا وتمّ القبض عليهم وهم قطّاع سبيلٍ إلا أنّهم لم يفعلوا شيئاً بعد، فأولئك حدّهم النفي من الأرض، ولا يقصد الله أن تنفوهم فوق قومٍ آخرين فسوف يفسدون في أرضهم؛ بل يقصد الله بالنفي من الأرض أي من الشارع العام إلى السجن بين أربعة حيطانٍ بحسب جزائه زمناً معلوماً، وذلك ردعٌ له حتى لا يعود لما فعل، وإن عاد فيضاعف الحدّ الجزائيّ باستثناء حدّ الزنى بالتّراضي بين الزاني والزانية مائة جلدةٍ على حدّ سواء في كلّ مرة إلا قاطع السبيل المغتصب فمائتي جلدة، فتقطّع أيديهم وأرجلهم من خِلافٍ فمائة لتقطّع كفّ يده اليسرى ومائة لتقطّع حفا قدمه الأيمن كون حدّ المرأة المغتصبة يرفع عنها ويضاف إلى المغتصب، إلا من اغتصب طفلةً فماتت فهنا حدّه الصلب فيفصل رأسه عن جسده فيعلّق رأسه للتشهير في الشارع العام للعظة والعبرة. ولا يزال لدينا الكثير من التفصيل في حدود الله للمفسدين في الأرض لمنع ظلم الإنسان عن أخيه الإنسان.
ولا تستوي السرقات، فليس سارق السيّارة كمن يسرق بيضةً، وكذلك قد جعل الله لصاحب السرقة سلطان حقِّ العفو إن أراد أن يعفو لوجه الله، وإن أبَى أن يعفو صاحب البيض عن بيضته وتبيّن أنّ سارقها كان مسكيناً جائعاً فحتى ولو لم يعفُ عنه صاحب البيضة فلا يجوز أن يُقام حدّ السرقة على المسكين ويعطى ثمن البيضة من بيت مال المسلمين، كون للمسكين حقٌّ في بيت مال المسلمين.
وكذلك سرقة الطعام الجاهز من قبل المساكين ليُشبعوا جوعهم فيتمّ التحقيق في قضية السرقة فإن تبيّن أنهم مساكين لا يجدون ما يأكلون فهنا لا يجوز إقامة حدّ الله عليه؛ بل يُعطى قيمة الطعام من بيت مال المسلمين. ولو كانت هناك عدالةً في مصارف بيت مال المسلمين ورحمةً لَما سرق المسكين بيضةً أو طعاماً ليُشبع جوعه. وعلى كلّ حالٍ لقد جعل الله سلطاناً لصاحب السرقة كما جعل الله سلطاناً لولي دم المقتول ظلماً، فإمّا القصاص وإما أخذ الديّة والعفو لوجه الله. ولَكَمْ شوّهتم دين الرحمة للعالمين أيُّما تشويهٍ!
وأمّا الذين يقطعون السبيل فلم يَحِل الله قتلهم إلا في حالةِ أنّهم قتلوا أحداً في السبيل، فهنا يتمّ القبض عليهم، وحكم القصاص بالسيف، فيحكم الحاكم بقطع عنقه إلا أن يعفو ولي الدم. وإن قاوم المفسدون في الأرض أمن البلاد والعباد فهنا تتمّ محاربتهم وقتلهم حتى ولو لم يكونوا قتلةً، فما دام قاتلوكم فقاتلوهم، وإن سلّموا أنفسهم فيأخذ كلٌّ منهم حكمه الجزائيّ بالحقّ حسب ذنبه من غير ظلمٍ. وسلامٌ على المرسلين، والحمد لله ربّ العالمين..
خليفة الله في الأرض يقول فصلاً ويحكم عدلاً بما أنزل الله؛ الإمام المهديّ ناصر محمد اليماني._______________
Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
28 - صفر - 1441 هـ
27 - 10 - 2019 مـ
12:07 صباحاً
( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
mengikut takwim rasmi Makkah
[ لمتابعة رابط المشاركة الأصلية للبيان ]
ikuti pautan postingan asal keterangan
https://mahdialumma.net/showthread.php?t=38539
__________________
Adakah kalian mahu kami tuliskan lagi perkara yang telah kami mulai penulisannya sejak lama dahulu? Aku khabarkan kepada kalian siksaan yang dahsyat dari Allah, dan sampaikanlah peringatan dengan Al Quran kepada mereka yang takut dengan ancaman Allah..
اقتباس المشاركة 324950 من موضوع Bayan keterangan mengenai ta'zir dan tasyhir, juga mengenai hukuman bagi pencuri yang melakukannya secara diam-diam, dan hukuman bagi perampok yang menjarah terang-terangan dan membegal
اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..
Ataukah kalian kelak akan berdiam diri dari mengakui kebenaran dari pusingan pertama lagi, seperti Syaikh Sulaiman Al 'Ajlan setelah dia mengumumkan perang media terhadap Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani di saluran Shafa
?
Justeru itu kami buka bahagian khusus untuknya di laman webku ini, website Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, Forum Berita Gembira Umat Islam, kami telah membalasnya dengan bayan keterangan yang menegaskan syarat-syarat asas untuk hiwar, agar kalian tahu bagaimana mengenalpasti Al Imam Al Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan
Bahawasanya Allah tentu sahaja akan menambahkannya keluasan dan penguasaan ilmu pengetahuan melebihi kalian, supaya dia mengendalikan dan menguasai seluruh ulama umat Islam, Nasrani dan Yahudi, dengan dalil hujjah yang muhkam dan membungkam lawan, dari ayat-ayat yang jelas dari muhkam Al Quran, juga dengan ayat-ayat yang memberikan penerangan bagi ayat-ayat lain dalam Al Quran, kami menjelaskan secara terperinci bagi kaum yang beriman dengan Al Quran, mereka berpegang teguh padanya ketika datang perkara yang bertentangan dengan muhkamnya, sama ada dalam Taurat, Injil atau dalam hadits-hadits Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Aku bersaksikan Allah, bahawasanya aku tidak menolak kecuali semua perkara yang bertentangan dengan muhkam Kitabullah, sama ada perkara dalam Taurat, Injil maupun dalam hadits-hadits Sunnah Nabi, kerana semua perkara yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, sebenarnya bukan hadits; bermakna hadits itu datangnya dari selain Allah dan Rasul-Nya; namun datangnya dari syaitan yang direjam melalui lisan penolong-penolongnya, dari kalangan syaitan-syaitan manusia yang menyelinap di antara para sahabat Rasulullah, maka kalian akan dapati mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, Rasul-Nya dan para sahabat yang dimuliakan
Maka renungkanlah oleh kalian akan balasan kami untuk Dr. Syaikh Sulaiman Al 'Ajlan, khatib Masjid Abdul Rahman bin 'Auf, di Riyadh, ibukota Kerajaan Arab Saudi, yang telah kami tuliskan sebelum ini, dan di atas dasar itulah terjadinya seruan dakwah hiwar untuk ulama umat dengan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, agar jelas bagi para pencari kebenaran, adakah Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar menyeru kebenaran, dan membimbing dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran, untuk menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji? Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus
Tidak perlu kami ulangi lagi semua yang telah kami tuliskan, tidak ada pada kita wahyu baru, bahkan kami memperingatkan dengan Al Quran untuk orang-orang yang takut terhadap ancaman Tuhan, berikut ini adalah balasan kami pada Syaikh Sulaiman Al 'Ajlan, mudah-mudahan kalian memikirkan lantas mendapatkan petunjuk
Barangsiapa yang mampu -dari kalangan seluruh mufti negara Islam yang arab maupun yang non-arab-, yang dapat membalas bayan keterangan berikut ini, maka mereka dipersilakan untuk berbuat demikian, dengan membalasnya di bahagian yang telah dikhususkan untuk mereka, berikut ini teks bayan keterangan untuk Dr. Sulaiman Al 'Ajlan, kami ulangi dan katakan sebagaimana dalam keterangan ini:
Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
30 – جمادى الأولى - 1438 هـ
27 – 02 – 2017 مـ
10:08 صباحاً
( بحسب التقويم الرسمي لأمّ القرى )
mengikut takwim rasmi Makkah
__________________
Balasan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, kepada yang dihormati Syaikh Sulaiman Al 'Ajlan, yang membuat perang media terhadap Al Imam Al Mahdi di channel Shafa..
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, sholawat dan salam ke atas seluruh nabi dan rasul, dari yang pertama hingga Penutup mereka, Muhammad Rasulullah, kami tidak membeza-bezakan seorangpun dari rasul-rasul Allah, dan kami berserah diri hanya pada Allah, selanjutnya..
Ini adalah balasan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani kepada yang terutama, Syaikh Dr. Sulaiman 'Ajlan Ibrahim Al 'Ajlan, imam dan khatib Masjid Abdul Rahman bin 'Auf di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, aku katakan:
Wahai kekasihku di jalan Allah, syaikh yang dihormati, bagaimana engkau mahu aku buktikan kepada semua ulama umat Islam, bahawa aku adalah Al Imam Al Mahdi, pemimpin yang diberi petunjuk untuk membimbing ke jalan yang lurus, sedangkan engkau memberikan persyaratan agar hiwar kami denganmu jauh dari persoalan-persoalan syariah agama
?
Bermakna engkau mahu hiwar kita jauh dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, aduhai anehnya! Adakah engkau mahu aku mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dengan kitab baru dan sunnah baru dari diriku sendiri? Aku berlindung kepada Allah dari termasuk kalangan yang mengada-adakan kebohongan
Jauh, jauh sekali bagi Al Mahdi yang hak untuk mengikuti kemauan hawa nafsu kalian, tidak ada di antara aku dan kalian melainkan firman Allah dalam muhkam Al Quran, dan sabda Rasul-Nya dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, aku bersaksikan Allah dan cukuplah bagiku Allah sebagai saksi, seandainya aku berhiwar dengan kalian selama limapuluh ribu tahun, pasti aku tidak akan berdebat dan membantah kalian kecuali dengan Kitabullah Al Quran, dan dengan hadits-hadits Sunnah Nabawiyah yang benar-benar dari sabda Muhammad Rasulullah, tanpa syak dan ragu lagi
Aku tidak mengatakan kepada umat Islam sebagaimana yang kalian lakukan pada setiap kali mengakhiri khutbah kalian di mimbar-mimbar rumah Allah, kerana aku dengar setiap alim dari ulama umat Islam akan berkata dalam setiap khutbah dan fatwa mereka mengenai agama Allah:
"Jika aku benar maka ianya dari Allah, dan jika aku salah maka ianya dari diriku dan dari syaitan"
Untuk itu Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani menegakkan hujjah terhadap kalian, aku katakan: Wahai sekalian ulama umat Islam, jika fatwa-fatwa yang kalian nyatakan mengenai agama Allah untuk umat Islam ini, datangnya dari diri kalian dan dari syaitan, lantas apa pula kesudahan dan tempat kembalinya umat Islam, jika perkara yang kalian ajarkan pada mereka adalah dari diri kalian sendiri dan dari syaitan, bukannya dari sisi Ar Rahman
?
Tidakkah kalian lihat bahawa kalian ini telah mengikuti suruhan syaitan, supaya kalian menyatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak kalian ketahui, lalu kalian menyesatkan diri kalian sendiri dan menyesatkan umat kalian
?
Akan tetapi aku Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah dan Rasul-Nya melainkan kebenaran, semoga kutukan Allah tetap ke atas orang-orang yang berdusta, siapakah yang lebih zalim dari orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, atau terhadap ayat-ayat-Nya dalam muhkam Al Quran? Mereka itulah yang akan mendapatkan bahagian mereka dari azab siksaan Allah
Barangkali ulama umat Islam mahu mengatakan: "Wahai Nasser Mohammed, kami seluruh ulama kaum muslimin tidak mendustakan Kitabullah Al Quran; bahkan kami ini beriman kepada Al Quran"
Untuk itu Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed membalas kalian, aku katakan: Adakah keimanan kalian pada Al Quran menyuruh kalian untuk tidak mengikuti muhkam Kitabullah, untuk tidak mengikuti Sunnah Nabawiyah yang hak dari Muhammad Rasulullah -shollalaahu 'alayhi wasallam-? Bahkan kami lihat kalian ini mengikuti perkara yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, lalu kalian menyangka kalian mendapat petunjuk, betapa buruknya perkara yang diperintahkan kepada kalian oleh keimanan kalian itu
Namun aku Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, aku seru kalian untuk mengikuti Kitabullah Al Quran dan Sunnah Rasulullah yang benar, yang tidak bertentangan dengan muhkam Kitabullah, sudah selayaknya aku tidak mengikuti selain Al Quran dan Sunnah Nabi yang hak, yang benar dari Muhammad Rasulullah, kerana aku tahu hadits yang diucapkan oleh Muhammad Rasulullah, dan aku tahu hadits palsu yang tidak diucapkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-, demikian itu kerana akulah Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed (pembela Muhammad), aku bukan pembuat bid'ah, bahkan aku pengikut Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak; cahaya di atas cahaya
Kelak aku akan berjihad dan berjuang bersungguh-sungguh terhadap kalian dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, sehinggalah aku membuatkan kalian berada di antara dua pilihan tiada pilihan yang ketiga, sama ada kalian mengikuti Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, ataupun kalian menolak keduanya lantas kalian mengikuti hadits-hadits syaitan yang direjam, yang telah menyesatkan kalian dari jalan yang lurus, lalu Allah mengazab kalian dengan azab siksaan yang tiada taranya, dan kalian tidak akan temukan seorangpun penolong atau pembela untuk kalian dari selain Allah
Laknat Allah ke atas Nasser Mohammed jika dia bukan Al Mahdi Al Muntadhar yang sesungguhnya dari Tuhan kalian, atau laknat Allah ke atas orang yang telah kami tegakkan hujjah terhadapnya dari muhkam Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, lalu dia enggan, menolak dan menyombongkan diri untuk mengikuti muhkam Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, dan tetap berpegang teguh pada hadits-hadits syaitan yang berupa rekayasa kebohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya
Bagaimana pula Allah tidak melaknatnya dengan sebenar-benarnya dan memasukkannya ke dalam neraka yang menyala-nyala
?!
Aku katakan: Wahai Syaikh yang dihormati Dr. Sulaiman 'Ajlan Ibrahim Al 'Ajlan, imam dan khatib masjid Abdul Rahman bin 'Aus di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi, yang mengumumkan perang media terhadap Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani: Jika sungguh engkau benar-benar lelaki, tujukan perang mediamu itu di sini, inilah kudanya dan inilah arenanya, bukan dengan mengutuk dan menghina; namun dengan dalil bukti ilmu pengetahuan
Kalahkan dan tundukkan Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani di rumahnya sendiri, di meja bundar hiwarnya di sini, di antara para ansharnya di website Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, forum berita gembira umat Islam
Para anshar dari berbagai belahan dunia di meja bundar hiwar antarabangsa adalah dilarang untuk masuk campur dalam hiwarku denganmu, atau dengan sesiapa sahaja dari ulama kaum muslimin yang datang kepada kami, dengan nama dan gambarnya yang sebenar, dan kami arahkan supaya membuka bahagian khas untuknya agar berhiwar di antara aku dan dia, dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan yang membungkam lawan dengan sebenar-benarnya
Maka wajib ke atas semua ulama umat Islam yang senior sepertimu dari kalangan para khatib masjid, untuk mulai sibuk mempertahankan agama Islam jika mereka menganggap Nasser Mohammed Al Yamani mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya, atau dia mengatakan perkara yang tidak dinyatakan oleh Allah dan Rasul-Nya -shollalllaahu 'alayhi wa usallimu tasliima-
Sesungguhnya kami telah membuatkan laman web Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, sebagai meja bundar hiwar yang terbuka antara aku dan kalian, yang dapat memuatkan jutaan ulama kaum muslimin, kerana tiada ruang pada mana-mana majlis yang dapat mencukupi untuk aku dan kalian buat berhiwar di seluruh dunia, selain di meja bundr hiwar ini yang dapat memuatkan semua ulama umat Islam, Nasrani dan Yahudi, dengan pena yang senyap tanpa ada keributan, gangguan atau bercampur-aduk dengan gurauan
Ini kerana aku tidak dapat mencelah ucapan kalian dan kalian juga tidak dapat mencelah ucapanku, masing-masing dapat membuat pernyataan dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan, jika kalian dapati Nasser Mohammed Al Yamani menguasai, mengungguli dan mengalahkan kalian semua dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan dari muhkam Al Quran, dia bantah kalian dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan dari muhkam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, dia bungkam kalian dengan sebenar-benarnya;
Jika aku melakukannya, maka terbuktilah bahawa Nasser Mohammed Al Yamani benar-benar Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed (pembela Muhammad) yang sesungguhnya, namun jika kalian yang mengalahkan Nasser Mohammed Al Yamani walaupun dalam satu permasalahan sahaja mengenai agama Allah, maka telah layaklah ke atas Nasser Mohammed Al Yamani untuk ditimpakan kutukan Allah, para malaikat-Nya dan kutukan dari manusia semua, demikian itulah balasan bagi orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya, hendaklah mereka mempersiapkan tempat duduk mereka dari api neraka, itulah seburuk-buruk tempat kediaman
Barangkali Syaikh Dr. Sulaiman bin 'Ajlan mahu mengatakan: "Aneh urusanmu ini wahai Nasser Mohammed Al Yamani! Apa yang membuatkan engkau begitu yakin bahwa kami tidak mampu untuk membantahmu walau dalam satu permasalahan dalam agama
?"
Untuk itu Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani membalasnya, aku katakan:
Demikian itu kerana Allah telah menyatakan padaku dalam mimpi yang benar, bahawa aku adalah Al Imam Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed Al Yamani, bahawa kelak Allah akan menganugerahkanku ilmu pengetahuan Kitabullah Al Quran, bahawa tiada seorang alim yang mendebatku mengenai Al Quran kecuali pasti aku mengalahkannya
selesai
Sekiranya kalian dapati Allah membuatkan mimpiku benar dalam kenyataannya, maka percayalah pada Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, dan jika kalian dapati ada seorang dari kalangan ulama umat Islam dapat menyanggah dan menegakkan hujjah terhadap Nasser Mohammed Al Yamani, walaupun hanya dalam satu permasalahan sahaja, maka jadilah Nasser Mohammed Al Yamani seorang yang amat pendusta lagi sombong, dia bukanlah Al Mahdi Al Muntadhar, dia mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dan Rasul-Nya dengan mimpi yang benar, kalian sedikitpun tidak akan dapat menolongku dari balasan Allah, demikian itulah balasan bagi orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah, yaitu kehinaan di dunia dan azab siksaan yang berat di akhirat
Maka jadilah kalian sebagai saksi terhadap yang demikian ini wahai sekalian yang mengikuti hiwar Nasser Mohammed Al Yamani di meja bundar hiwar antarabangsa, inilah kudanya dan inilah arenanya
Barangkali yang dihormati Dr. Sulaiman 'Ajlan mahu mengatakan: "Wahai Nasser Mohammed, apa jaminannya untuk kami ini para ulama umat Islam, bahawa engkau tidak membuang balasan kami terhadapmu dan meninggalkan balasanmu sahaja, atau engkau mengubah balasan kami terhadapmu dengan kata-kata yang tidak kami ucapkan
?"
Untuk itu Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani membalasnya, aku katakan: Sekiranya benar sangkaan kalian ini, maka aku bukanlah Al Imam Al Mahdi Al Muntadhar, tentu sahaja semua anshar dari pelbagai belahan dunia akan meninggalkanku, andai aku mengingkari janjiku pada kalian, akan tetapi aku bersaksikan Allah, bahawa hak-hak ulama umat Islam pada kami terjaga dan terpelihara dari dibuang, diubah atau dipalsukan, maka jadilah kalian sebagai saksi terhadap yang demikian wahai sekalian anggota meja bundar hiwar dan semua pengunjung laman web ini, dan pastinya kutukan Allah tetap ke atas para pendusta
Wahai yang dihormati Syaikh Sulaiman 'Ajlan Ibrahim, seolah-olah engkau ini tidak tahu bahawa Allah mengutus Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed sebagai pembela (nasser) bagi ajaran yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-! Seakan-akan engkau ini tidak tahu apa tugas dan kewajiban Al Mahdi Al Muntadhar Nasser Mohammed -pembela Muhammad-
!
Maka aku katakan padamu: Sesungguhnya tugas kewajibanku adalah memberikan keputusan hukum di antara kalian pada semua perkara yang kalian perselisihkan dalam Kitabullah dan sunnah Rasulullah, maka aku tolak keputusan hukum kalian yang salah, aku kuasai dan kendalikan kalian semua dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan dari muhkam Al Quran, dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan untuk yang terpelajar maupun kalangan awam umat Islam
Tiada yang mengingkarinya atau berpaling menghindarinya kecuali orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang munafik yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan makar tipu daya untuk menghalangi manusia dari mengikuti muhkam Al Quran
Maka demi Allah, demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, kami benar-benar akan buatkan kalian berada antara dua pilihan tiada pilihan yang ketiga, sama ada kalian mengikuti Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang hak, cahaya di atas cahaya, atau kalian mengingkari Al Quran dan Sunnah Nabi yang benar
Kalian sama sekali tidak mampu untuk menghujjah hadits-hadits yang benar dari Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-, meskipun kalian saling bantu membantu, kerana Allah dan Rasul-Nya tidak memerintahkan kalian untuk berpegang pada tsiqah atau tidak tsiqahnya hadits-hadits dan riwayat-riwayat;
Namun Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kalian agar menghadapkan hadits-hadits dan riwayat-riwayat dalam Sunnah Nabawiyah, lalu membandingkannya dengan ayat-ayat muhkamat yang jelas lagi menjelaskan buat ulama umat dan kalangan awam
Allah menyatakan kepada kalian dalam muhkam Kitab-Nya, dan Rasul-Nya juga menyatakan kepada kalian dalam Sunnah Nabawiyah yang hak, bahawasanya, bilamana kalian temukan ada hadits yang diriwayatkan dari Nabi, yang bertentangan dengan muhkam ayat-ayat Ummul Kitab yang jelas lagi menjelaskan, maka ketahuilah oleh kalian bahawa hadits itu datangnya dari selain Allah, dan tidak diucapkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-
Sesungguhnya aku Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, aku larang untuk mencemarkan nama baik, menghina dan mengutuk perawi hadits dari kalangan sahabat Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-, kerana perawi mendengarkannya dari orang-orang yang tidak pernah luput sekalipun dari menghadiri majlis-majlis pertemuan dengan nabi, akan tetapi para penuntut ilmu dalam majlis Rasulullah, ada di antara mereka segolongan kecil dari para munafik; dan ada di antara para munafik itu yang tidak diketahui kemunafikannya bahkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihii wasallam-.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (101)
Maha Benar Allah
[At Taubah]
Mereka itulah kaum yang beriman secara luaran sahaja, mereka menyatakan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, mereka tidak luput dari menghadiri majlis Rasulullah yang memberikan penerangan dengan Sunnah Nabawiyah, mereka menghadirinya dengan sekelompok dari para sahabat yang mulia dari kalangan penuntut ilmu
Akan tetapi terdapat sekelompok para munafik yang hadir, mereka menampakkan keimanan dan ketaatan, menyembunyikan makar tipudaya untuk menghalang-halangi manusia dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang hak, supaya mereka dapat membuatkan umat Islam menyimpang dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah, lantaran itu mereka mengatur siasat di malam hari sampai waktu yang ditentukan, mereka merencanakan hadits-hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, dan bertentangan dengan hadits-hadits yang hak dalam sunnah Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa usallimu tasliimaa-
Kerana itulah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam- memerintahkan kalian untuk tidak mengandalkan tsiqah atau tidak; namun baginda memerintahkan kalian untuk menghadapkan dan mengemukakan hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi itu pada muhkam Al Quran untuk perbandingan, Muhammad Rasulullah mengajarkan pada kalian, bahawa bilamana kalian temukan apa sahaja hadits yang datang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka Muhammad Rasulullah menyatakan pada kalian bahawa baginda tidak mengatakannya
Ini kerana baginda tidak berkata-kata mengikut kemauan hawa nafsunya dalam Sunnah Nabawiyah, sebab Sunnah Nabawiyah juga dari sisi Allah sebagaimana Al Quran itu dari sisi Allah
Muhammad Rasulullah –shollallaahu 'alayhii wa aalihii wasallam- bersabda:
Ingatlah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya
Benar sabda Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Bahkan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam- mengajarkan kalian bahawa Al Quran itu terjaga dan pelihara dari perubahan, sementara hadits-hadits sunnah tidak terjaga dan tidak terpelihara dari perubahan, pemalsuan dan penambahan pada hadits yang hak, yang mana kaum munafik memasukkan perkara batil yang tidak diucapkan oleh Nabi pada hadits yang benar
Makanya di antara hadits-hadits itu ada yang benar dan tiada penambahan sedikitpun padanya, kerana ianya diriwayatkan dari sekelompok dari penuntut ilmu yang jujur sepenuh hati dan jiwa, dan di antara hadits-hadits itu pula ada kebohongan yang direkayasa terhadap Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-, padahal baginda sedikitpun tidak mengatakannya
Wahai sekalian ulama kaum muslimin yang berselisih dalam agama Allah, agama Islam; Demi Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, seandainya kalian berpegang teguh pada Kitabullah dan sunnah Rasulullah yang benar, nescaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah Nabi wafat hinggalah Hari Kiamat
Pembenaran terhadap hadits yang hak dari Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, Nabi bersabda:
Sesungguhnya akan datang pada kalian hadits-hadits yang berbeza dariku, mana hadits yang sejalan dengan Kitabullah dan sunnahku, maka ianya benar dariku, dan mana hadits yang bertentangan dengan Kitabullah dan sunnahku, maka hadits itu bukan dariku
Benar sabda Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Nabi bersabda:
Aku telah tinggalkan pada kalian perkara yang sekiranya kalian berpegang teguh padanya, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat, yaitu Kitabullah dan sunnahku
Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Begitu juga Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara, yang mana kalian tidak akan tersesat selagi kalian berpegang teguh pada keduanya: yaitu Kitabullah dan sunnahku, dan keduanya tidak berpisah
Benar sabda Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Nabi maksudkan dengan sabdanya: dan keduanya tidak berpisah, yakni keduanya tidak bertentangan dalam hukum, kerana tidak sepatutnya bagi Nabi untuk mengatakan suatu hadits yang bertentangan dengan firman Allah dalam muhkam Kitab-Nya, maka berhati-hatilah kalian dari mengikuti perkara-perkara dalam Sunnah Nabawiyah yang bertentangan dengan muhkam Al Quran
Ketahuilah dengan pasti, bahawa semua perkara dari hadits-hadits sunnah yang datang pada kalian, yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka ketahuilah oleh kalian bahawa hadits itu datang pada kalian dari selain Allah, dan ianya tidak diucapkan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Pembenaran terhadap pernyataan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-, baginda bersabda: Perkara yang datang pada kalian dariku, maka ajukannya pada Kitabullah, mana yang sejalan dengannya, maka aku yang mengatakannya, dan mana yang bertentangan dengan Kitabullah, maka aku tidak mengatakannya, benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- kerana syarat hadits-hadits yang hak dari Nabi adalah ianya tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran
Sabda Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Sesungguhnya hadits akan tersebar atas namaku, maka hadits yang datang pada kalian dariku yang sejalan dengan Al Quran, maka ianya benar dariku, manakala hadits yang datang pada kalian dariku yang bertentangan dengan Al Quran, maka hadits itu bukan dariku
Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Wahai manusia, hadits yang datang pada kalian dariku, yang sejalan dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakannya, manakala hadits yang datang pada kalian, yang bertentangan dengan Kitabullah, maka aku tidak mengatakannya
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Hadits yang datang pada kalian dariku, maka ajukannya pada Kitabullah, hadits yang sejalan dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakannya, dan hadits yang bertentangan dengan Kitabullah, maka aku tidak mengatakannya
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda, dari Zir bin Hubaisy, dari Ali bin Ali Thalib, sabda Nabi:
Sesungguhnya akan ada periwayat-periwayat yang menceritakan hadits dariku, maka hendaklah kalian mengajukan hadits mereka pada al Quran, mana yaang sejalan dengannya maka terimalah, dan mana yang tidak sejalan dengan Al Quran maka janganlah kalian terima
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
Haditsku yang datang pada kalian, maka bacalah Kitabullah dan perhatikannya, hadits yang sejalan dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakannya, hadits yang tidak sesuai dengan Kitabullah, maka aku tidak mengatakannya
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
Hadits dariku ada tiga macam, mana hadits yang sampai pada kalian dariku, yang kalian mengetahuinya dengan Kitabullah, maka terimalah, dan mana hadits yang sampai pada kalian dariku, yang tidak kalian temukan dalam Al Quran suatu perkara yang menolak hadits itu, namun kalian tidak tahu kedudukannya dalam Al Quran, maka terimalah hadits itu, dan mana hadits yang sampai pada kalian dariku, yang membuat hati kalian rasa muak dan tidak suka, dan kalian temukan dalam Al Quran perkara yang bertentangan dengannya, maka tinggalkanlah
Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
Akan datang pada kalian dariku hadits-hadits yang berbeza, mana hadits yang sejalan dengan Kitabullah dan sunnahku, maka ianya dariku, mana hadits yang bertentangan dengan Kitabullah, maka ianya bukan dariku
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:
Aku tidak menghalalkan selain perkara yang Allah halalkan dalam Kitab-Nya, dan aku tidak mengharamkan selain perkara yang Allah haramkan dalam Kitab-Nya
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Sesungguhnya aku Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani, aku bersaksikan Allah dan cukuplah bagiku Allah sebagai saksi, bahawasanya aku tidak menolak hadits-hadits Sunnah Nabawiyah, kecuali yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, kerana hadits Nabi yang hak adalah hadits yang sejalan dengan Al Quran, atau tidak bertentangan dengan Al Quran, seperti hadits siwak
Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam-:
Seandainya aku tidak khuatir memberatkan umatku, nescaya aku perintahkan untuk bersiwak pada setiap kali ingin bersholat
Benar sabda Muhammad Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Ini hadits yang hak, dapat diterima akal fikiran dan logik, sedikitpun tidak bertentangan dengan Al Quran
Aku ulangi pernyataanku untuk semua ulama umat Islam, bahawasanya aku tidak mengingkari selain hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, aku katakan kepada ulama umat, sesungguhnya mengemukakan hadits-hadits pada Al Quran untuk memeriksanya, bukanlah syaratnya hadits-hadits itu mesti sejalan dengan Al Quran; namun syaratnya hendaklah ianya tidak bertentangan dengan Al Quran, kerana hadits yang bertentangan dengan muhkam Al Quran, maka hadits itu datang pada kalian dari sisi selain Allah
Adapun sekarang ini, maka kita akan mengemukakan hadits-hadits ini pada muhkam Al Quran, adakah kita akan dapati ianya sejalan dengan Kitabullah dan tidak bertentangan dengannya, ataupun ianya bertentangan dengan Kitabullah dan tidak sejalan dengannya
?
Kelak kalian akan temukan perintah Rasulullah untuk mengajukan hadits-hadits pada Al Quran, demikian juga perintah dari Allah dalam muhkam Al Quran
Allah Ta'ala berfirman:
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (80) Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82) Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (83)
Maha Benar Allah
[An Nisaa]
Kita dapat putuskan beberapa perkara dari ayat-ayat muhkamat ini seperti berikut:
1-
Sesungguhnya ayat-ayat ini Allah tujukan pada kaum muslimin di sekitar Nabi
Berdasarkan dalil dari firman Allah Ta'ala:
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat"
2-
Kita dapat menyimpulkan bahawa hadits-hadits Sunnah Nabawiyah tidaklah benar semuanya, namun di antaranya ada yang benar, dan di antaranya ada yang direkayasa dari Nabi, berdasarkan dalil dari firman Allah Ta'ala:
Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81)
Maha Benar Allah
3-
Kita juga dapat menyimpulkan bahawa hadits-hadits Sunnah Nabawiyah yang benar itu adalah dari sisi Allah, sebagaimana Al Quran dari sisi Allah, kerana Allah memerintahkan kalian untuk mengajukan hadits-hadits Nabi pada Al Quran untuk mengesahkannya, Allah mengajarkan kalian bahawa mana hadits yang datangnya dari sisi selain Allah, maka kelak kalian akan menemukan banyak pertentangan antara hadits itu dengan muhkam Al Quran, yakni dengan nisbah seratus persen
Ini berdasarkan dalil dari firman Allah Ta'ala:
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (82) Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu). (83)
Maha Benar Allah
Maka jelaslah bagi kalian hadits yang hak dari sabda Muhammad Rasulullah:
Ingatlah, sesungguhnya aku telah dianugerahi Al-Qur’an dan yang serupa dengan Al-Qur’an itu bersamanya
Benar sabda Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Demikian juga jelas buat kalian hadits yang hak dari Nabi -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam-:
Aku telah tinggalkan pada kalian perkara yang sekiranya kalian berpegang teguh padanya, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat, yaitu Kitabullah dan sunnahku
Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Barangkali ada seorang Syi'ah Itsnaa 'Asyr mahu mengatakan: "Bahkan hadits yang hak adalah, aku telah tinggalkan pada kalian perkara yang sekiranya kalian berpegang teguh padanya, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat, yaitu Kitabullah dan keturunanku ahlul baytku."
Untuk itu Al Imam al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani membalasnya, aku katakan:
Masih ada banyak ilmu pengetahuan dari muhkam Al Quran pada kami, sesungguhnya hadits yang hak adalah: Aku telah tinggalkan pada kalian perkara yang sekiranya kalian berpegang teguh padanya, maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya setelah aku wafat, yaitu Kitabullah dan sunnahku
Benar sabda Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam-
Siapakah orangnya yang mahu membantah Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani mengenai Al Quran, kecuali aku pasti mengalahkannya dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Quran dengan Al Quran? Ketahuilah demi Allah, seandainya semua ulama Syi'ah, ulama Ahlus Sunnah, semua ulama mazhab-mazhab yang lain dalam golongan dan kelompok mereka yang berbeza-beza, begitu juga semua ulama Nasrani dan Yahudi, seandainya kesemua mereka berkumpul untuk membantah Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani dalam suatu permasalahan, pasti mereka tidak akan mampu melakukannya meskipun mereka saling bantu membantu untuk menyanggahnya
Aku ulangi tantangan dengan sesungguhnya, aku katakan: Inilah kudanya dan inilah arenanya, adakah yang mahu bertarung dengan dalil hujjah ilmu pengetahuan yang membungkam lawan wahai sekalian ulama Syi'ah dan Ahlus Sunnah? Aku tidak termasuk kalangan kalian sedikitpun, tiada sedikitpun pertanggungjawaban bagiku terhadap perbuatan kalian
Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (159)
Maha Benar Allah
[Al An'aam]
Aku tidak menyimpang seperti kalian wahai orang-orang yang saling bunuh membunuh. Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wa aalihi wasallam- bersabda:
Hendaklah kalian tidak kembali pada kekafiran, saling bunuh membunuh antara satu sama lain
Benar sabda Rasulullah -'alayhish sholaatu wassalaam-
Aku tidak termasuk kalangan kalian sedikitpun, tiada sedikitpun pertanggungjawaban bagiku terhadap perbuatan kalian wahai orang-orang yang berpecah-belah menjadi beberapa kelompok dan golongan dalam agama Allah, kalian telah menyalahi perintah Allah dalam muhkam Kitab-Nya:
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya
Maha Benar Allah
[Asy Syuuraa:13]
Kalian telah menyalahi perintah Allah Ta'ala:
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (105) pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".(106) Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya. (107) Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya. (108)
Maha Benar Allah
[Aal 'Imran]
Namun kalian berlomba-lomba bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh dunia dengan mengatasnamakan agama, Allah tentu akan membinasakan kalian sebagaimana binasanya orang-orang sebelum kalian
Inilah kalian saling berkelahi hinggakan bunuh membunuh antara satu sama lain, sampaikan bilamana kalian telah sepakat untuk berhiwar, tidak ditemukan seorangpun dari kalian yang mengatakan, "Allah berfirman" ataupun "Rasul-Nya bersabda", yang ada, kalian hanya membicarakan tentang pembahagian kuasa sahaja, sungguhpun perang yang terjadi antara kalian adalah perang antar mazhab dan kelompok, lantas mengapa kalian berbuat kebohongan terhadap Allah dan terhadap rakyat kalian? Adakah kalian telah menjual agama kalian dengan dunia? Sungguh seburuk-buruk ulama adalah ulama kalian, dan seburuk-buruk pemimpin adalah pemimpin kalian
!
Maka sambutlah dan penuhilah seruan orang yang menyeru kepada Allah, terimalah khalifah-Nya agar kami berikan hukum keputusan yang adil di antara kalian dalam semua perkara yang kalian perselisihkan, kami bawakan pada kalian hukum keputusan yang hak terlebih dahulu dari muhkam Kitabullah, dan dari sunnah Rasulullah yang benar, yang tidak bertentangan dengan muhkam Al Quran
Sekiranya kalian enggan dan menolak, maka Allah akan menzahirkanku ke atas semua kaum muslimin yang tersesat dan seluruh manusia yang bertindak zalim sewenang-wenangnya, Allah akan memenangkanku hanya dalam satu malam sahaja dengan Kaukabul 'Azab, yang kelak akan terbit pada kalian dari selatan bumi secara tiba-tiba, lantas leher-leher kalian sentiasa tunduk patuh pada khalifah Allah
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Khalifah Allah dan hamba-Nya Al Imam Al Mahdi Nasser Mohammed Al Yamani
______________________